Pencak silat bukan sekadar seni bela diri melainkan kekuatan yang mengakar dalam sejarah, budaya, bahkan politik di Indonesia.
Namun, tahukah Anda bahwa di era Orde Baru, pencak silat tidak hanya berkembang sebagai bentuk pertahanan diri, tetapi juga dimanfaatkan sebagai alat mobilisasi politik dan ekspresi spiritual?
Buku Politik Tenaga Dalam - Praktik Pencak Silat di Jawa Barat karya Ian Douglas Wilson mengupas bagaimana seni bela diri ini mengalami transformasi di tengah perubahan sosial dan politik.
Berdasarkan penelitian akademik dan pengalaman langsung sebagai pesilat, Wilson menjelaskan bagaimana pencak silat menjadi wadah ekspresi spiritual, penguatan identitas, hingga alat yang digunakan dalam politik kekuasaan.
Dengan membaca buku ini, Anda akan mendapatkan:
Sejarah dan evolusi pencak silat di Jawa Barat dalam konteks politik dan budaya.
Wawasan tentang peran tenaga dalam, bukan hanya sebagai aspek fisik, tetapi juga sebagai bentuk pencarian spiritual dan kekuatan diri.
Analisis tentang bagaimana pencak silat dimanfaatkan oleh negara dan kelompok tertentu untuk kepentingan politik.
Studi mendalam berdasarkan pengalaman nyata, menjadikannya referensi unik bagi praktisi pencak silat, akademisi, hingga pemerhati sejarah Indonesia.
Ditulis oleh Ian Douglas Wilson, seorang akademisi dan pesilat yang telah lama meneliti dinamika pencak silat di Indonesia, buku ini menghadirkan perspektif baru tentang bagaimana pencak silat lebih dari sekadar seni bela diri.
Dengan pendekatan sejarah dan analisis sosial yang mendalam, buku ini menjadi bacaan wajib bagi siapa saja yang ingin memahami keterkaitan antara kekuatan fisik, spiritualitas, dan politik di Indonesia.
Jangan hanya mengenal pencak silat sebagai seni bela diri—pahami bagaimana ia menjadi bagian dari dinamika sosial dan politik Indonesia!
Miliki Politik Tenaga Dalam - Praktik Pencak Silat di Jawa Barat sekarang dan jelajahi bagaimana pencak silat berkembang sebagai alat kekuatan dalam berbagai aspek kehidupan